Mini Seri Dibalik RISHA (6) – Desain Moulding Risha Bukan Akhir Invensi

Setelah selesai membuat detail desain bentuk dan tulangan panel P1, P2 dan sambungan tantangan berikutnya adalah membuat cetakan (moulding) masing-masing panelnya, ada beberapa ide dalam membuat cetakan tetapi kemudahan dalam pembuatan panel maupun saat pelepasan panel dari moulding menjadi pertimbangan, dasar membuat cetakan dimulai dari cara kerja bekisting dan bekisting yang dijadikan model adalah bekisting balok pracetak dimana pada saat membuat balok pracetak terdapat satu sisi yang dibiarkan terbuka untuk memasukan beton segar dan memasukan penggetar supaya campuran beton bisa mengisi seluruh bagian dari cetakan sehingga tidak terjadi keropos. Terdapat keraguan kerapihan permukaan panel dengan model cetakan yang sudah dibuat karena memang bagian panel yang terekspose justru menjadi bagian panel yang tidak di cetak hal ini dikemukakan oleh Pak Nana “Ted kalau cetakannya begitu nanti bagian depan panel malah bisa ngak rapih karena tidak tercetak” saya jelaskan “Dengan desain cetakan seperti ini paling mudah dalam pembuatan panel maupun pada saat pembukaannya memang resikonya muka panel bisa tidak rata tetapi kita bisa minimalisir dengan merapihkan permukaan panel sebelum panel kering dengan menggunakan mistar sehingga permukaan panel menjadi licin dan rapih”. Gambar cetakan ( moulding) bisa dilihat pada gambar berikut



Pada saat melakukan detail desain cetakan itulah muncul istilah “mangkok” yaitu komponen cetakan yang digunakan untuk membuat cekungan pada panel antara bagian frame dengan muka panel. Cetakan panel P1 dan P2 mempunyai konsep yang hampir sama dan terdapat perbedaan pada ukuran lebar dan adanya cowakan pada frame sehingga untuk cetakan panel P2 menggunakan 2 “mangkok” untuk cekungan panel maupun untuk cowakan frame.


Untuk moulding sambungan (joint) detail desain cetakan cukup rumit dengan terdiri dari banyak bagian yang bisa dilepaskan, mulai dari sisi atas dan bawah berbentul L kemudian aa dua buah “mangkok” bagian samping, memang dijelaskan dalan bentuk tulisan sulit untuk dibayangkan seperti apa bentuknya untuk lebih jelas bisa dilihat pada gambar. Kami sudah melakukan ujicoba bahan pembuat moulding mulai dari kayu, baja dan fiber tentu dengan berbagai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
 

Setelah selesai membuat detail desain moulding, berhasil membuat panel-panel struktur Risha selanjutnya kami melaksankan pengujian portal dan pengujian bangunan tiga dimensi ukuran 3 x 3 m2 untuk melakukan validasi dari perhitungan desain yang sudah kita lakukan. Setelah pengujian bukan berarti selesai pekerjaan kami masih ada yang harus kami kerjakan diantaranya membuat model konfigurasi panel P1 dan P2 pada setiap pertemuan (titik kumpul panel).

Modifikasi moulding joint dilakukan dengan mengubah konsep dari sebelumnya dengan melakukan pengecoran dari samping menjadi menggunakan model pengecoran seperti kolom yaitu dari atas panel, modifikasi dilakukan setelah para aplikator Risha yang bekerja untuk Internasional Organitation for Migration mengeluh sulitnya pengerjaan panel P3. Pada perkembangannya kemudian untuk cetakan panel para aplikator melakukan juga beberapa modifikasi seperti untuk panel sekali mengecor bisa membuat beberapa panel baik untu P1, P2 maupun P3. Karena sistem pracetak membutuhkan tingkat presisi yang tinggi maka kami selalu menekankan disediakannya cetakan yang berkualitas dan awet dan terus dilakukan quality kontrol pada cetakan yang digunakan. (Tedi Achmad Bahtiar)



Sumber : PUSKIM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mini Seri Dibalik RISHA (7) – Konfigurasi Sambungan Panel

Mini Seri Dibalik RISHA (2) – Risha Panel P30 Seiring Bergabungnya Sang Master Drafter