Mini Seri Dibalik RISHA (1) – Rumah Instan itu adalah Risha
Saya tidak ingat tepatnya tanggal berapa tetapi sekitar awal tahun 2004 ketika Pak Nana Staf Senior di Balai Struktur dan Konstruksi Bangunan menyampaikan kepada saya kalau beliau diajak Pak Arief Sabarudin menjadi ketua tim proyek penelitian bersama dengan topik rumah Instan dan kemudian Pak Nana juga menyampaikan mengajak saya untuk bergabung di proyek tersebut, menurut beliau penelitian yang akan dibuat masih sejenis dengan penelitian sebelumnya yang kami kerjakan tahun 2003 dengan judul Prepabrikasi Rumah yang menghasilkan panel pracetak yang berfungsi sebagai struktur maupun sekaligus dinding dengan ukuran 120 x 240 m2 dengan sekeliling panel dibingkai frame dan juga diberi frame melintang ditengah panel, sambungan antara panel dengan panel maupun sloof dilakukan dengan kombinasi antara sambungan kering berupa pengelasan dan sambungan basah berupa campuran grauting dipojok-pojok panel.
Pada tanggal 19 Maret 2004 ditanda-tangani Surat Keputusan Pimbangpro Pengembangan Teknologi Perumahan Sederhana dimana didalamnya terdapat kegiatan penelitian Pengembangan Model Rumah Instan dengan koordinator Pak Ir. Arief Sabarudin, CES dan terdapat beberapa sub kegiatan salah satunya sub kegiatan desain struktur yang dipimpin oleh Pak Nana Puja Sukmana, ST kegiatan Pengembangan Model Rumah Instan merupakan kegiatan besar lintas balai karena melibatkan tim yang berasal dari beberapa balai dan bidang. Cuplikan Surat Keputusan seperti terlihat pada gambar 1.
Gambar 1. Surat Keputusan Pimbangpro
Sebelum penelitian dimulai Pak Ir. Arief Sabarudin, CES mengadakan rapat dengan mengemukakan beberapa point mengenai konsep rumah instan seperti: rumah tersebut adalah tersusun dari panel struktur dengan ukuran 30 cm x 120 cm yang saling berhubungan, bisa dibongkar pasang dengan cepat beliau menganalogikan seperti mie instan malah kedepannya dengan berbagai rasa ada beton, kayu, baja dan sebagainya.
Setelah rapat koordinasi tindak lanjutnya yang saya ingat adalah Pak Yuri sebagai sekretaris koordinator memberikan gambar rumah dengan rangka struktur dari panel pracetak dengan ukuran seperti disampaikan pada rapat koordinasi, momen yang saya ingat adalah muncul pertanyaan dari saya kepada Pak Nana setelah melihat gambar tersebut yaitu: “ini bentuk panelnya seperti papan pak, bagaimana menyambungnya dan pakai alat sambung apa?” sepertinya beliau sudah punya jawaban dari pertanyaan saya sehingga langsung dijawab “kita gunakan alat sambung baut biar bisa bongkar pasang”, mendapatkan jawaban seperti itu saya masih belum paham bagaimana memasang bautnya sehingga saya tanyakan “ bagaimana cara memasang bautnya apakah di tanam?” pak Nana menjawab “ kita buat panelnya seperti panel yang tahun lalu ada framenya dan dibaut antar frame” itulah salah satu momen diskusi saya dengan pak Nana dalam membuat detail desain rumah instan yang setelah itu diskusi semakin intens sampai menjadi produk setelah melewati berbagai pengujian dan kemudian oleh Pak Arief diberinama Risha. Terkait dengan beberapa tim sub kegiatan yang lain aktifitasnya tidak saya ketahui dan pengalaman yang disampaikan dalam tulisan ini yang memang dialami sendiri. (Tedi Achmad Bachtiar)
Sumber : PUSKIM
Komentar
Posting Komentar