Mini Seri Dibalik RISHA (4) – Lahirnya Panel Risha Setengah Restu
Konsep yang sudah dirumuskan oleh Pak arief bahwa sistem struktur rumah instan harus terdiri dari sedikit mungkin model panel malah sebisa mungkin hanya terdiri satu model panel sangat dipengang teguh oleh kami terutama oleh Pak Nana, tetapi pada saat menjadikan panel P1 sebagai suatu sistem struktur 2 Dimensi (portal) tantangan berikutnya adalah bagaimana hal tersebut bisa terwujud. Kami sudah berusaha keras membuat berbagai simulasi sistem hasilnya tidak berhasil karena antara konsep satu panel selalu berbenturan dengan modular pada 2 dan 3 Dimensinya.
Disaat saya sudah menyerah dan meyampaikan kita akan perlu menambah 2 model panel lagi untuk Risha Pak Nana masih belum menyerah, momen yang saya ingat saya berkata “Pak sampai botak juga tidak akan bisa kecuali kita tidak akan modular untuk ruang atau pakai cara tricky ada komponennya tetapi tidak disebut sebagai komponen”. Simulasi yang dilakukan termasuk diantaranya dengan mempertemukan sudut dalam panel P1 sebelah dalam sehingga terjadi celah di pojok bangunan dengan ukuran 10 x 10 cm yang kemudian celah tersebut diisi oleh kolom praktis pracetak (model ini akhirnya digunakan di n-panel dengan sistem sambungan basah atau cor setempat), tetapi tetap saya muncul komponen lain selain P1 walaupun bisa saja dibuat tricky dengan menyebut kan ini bukan panel tapi komponen kolom praktis tapi menurut saya ini akan ditertawakan orang. Dalam beberapa hari detail desain Risha mentok sampai kemudian Pak Nana meminta Pak Wagino membuat gambar kerja panel P1 tetapi dengan ukuran 30 x 30 cm2 untuk menyatukan antara panel P1 sebagai kolom dan sebagai balok sehingga membentuk portal.
Diskusi selanjutnya saya jadi bertanya “ Tuhkan pak tidak mungkin satu panel buktinya muncul panel baru walaupun hanya ukuran saja dan solusi itu hanya untuk portal dua dimensi sementara bagaimana dengan tiga dimensi? “ kemudia Pak Nana menjawab “ ya udah kalau begitu seperti apa detail bentuk panelnya? ” walaupun Pak Nana mempersialahkan saya mengajukan detail panel tambahan tetapi dari nada dan sorot wajahnya sepertinya beliau masih semangat berusaha mewujudkan konsep satu model panel.
Dengan persetujuan Pak Nana saya membuat detail desain bentuk panel P2 atau sering disebut juga sebagai panel 20 yaitu dengan memodifikasi panel P1 menjadi lebar 20 cm karena saat bertemu panel P1 menjadi lebar total 30 cm, modifikasi lainnya adalah dengan memberikan cowakan pada salah satu sisi panel 20 sehingga saat pertemuan panel P1 dan P2 akan beradu manis, momen yang saya ingat waktu itu Pak Nana bertanya kalau ada cowakan begitu bagaimana penulangannya, dan saya jawab “tinggal di bengkokan saya mengikuti benuk panel” komentar Pak Nana adalah “ Nanti pasti susah buatnya” dan saya jawab “ susah sedikit ngak apa-apalah karena nanti panel join bakalan lebih susah lagi hehehe….” bentuk panel P2 atau panel 20 sebagai panel yang setengah direstui bisa dilihat digambar berikut.
(Tedi Achmad Bahtiar)
Komentar
Posting Komentar