Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

Mengenal RISHA, Teknologi Rumah Tahan Gempa

Gambar
Jakarta, CNN Indonesia – Rentetan gempa bumi yang mengguncang Lombok dan sejumlah daerah di Indonesia memicu perhatian mengenai teknologi hunian aman. Teknologi RISHA atau Rumah Instan Sederhana Sehat yang dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman (Balitbang Puslitbangkim) Kementerian PUPR disbut bisa menjadi solusi untuk hunian tahan gempa. Berbeda dengan rumah pada umumnya, RISHA merupakan hunian dengan konsep bongkar pasang (knock down) dengan proses pembangunan yang tak membutuhkan semen dan bata. Pembangunan rumah bisa dilakukan dengan menggabungkan panel-panel beton dan baut. “Jadi kita terus mendorong pemanfaatan dan aplikasi RISHA yang merupakan hasil penelitian yang dikembangkan oleh Balitbang Puslibangkim di Bandung PUPR. Dan ini juga upaya pemerintah untuk mendorong capaian Program Satu Juta Rumah,” terang Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid melalui keterangan resmi. Selengkapnya kl...

Mini Seri Dibalik RISHA (7) – Konfigurasi Sambungan Panel

Gambar
Pembuatan detail desain panel strukur Risha dilaksanakan oleh Tim Sub Kegiatan Desain Struktur yang dipimpin oleh Pak Nana bukan pekerjaan membalikan telapak tangan atau tinggal mengucapkan kata-kata ajaib seperti “Simsalabim atau Abakadabra” maka jadilah panel struktur Risha, tetapi setelah Pak Arief menjelaskan konsepnya untuk menjadi suatu produk teknologi terapan harus melewati proses yang cukup panjang mulai dari diskusi, pembuatan detail desain, perhitungan dan pengujian. Selama masa pembuatan desain sampai sekarangpun selalu muncul pro dan kontra, dukungan dan tentangan, pujian dan cibiran tetapi memang semua itu suatu keniscayaan yang harus dihadapi dan menjadi cambuk untuk berkarya lebih baik lagi. Pengujian yang dilakukan pada pembutan struktur Risha mulai dari uji komponen, sambungan antar komponen, uji portal dan uji bangunan tiga dimensi, uji komponen dan sambungan antar komponen dilakukan dengan uji lentur, geser dan tekan sementara untuk uji portal dan bangunan dilakuk...

Mini Seri Dibalik RISHA (6) – Desain Moulding Risha Bukan Akhir Invensi

Gambar
Setelah selesai membuat detail desain bentuk dan tulangan panel P1, P2 dan sambungan tantangan berikutnya adalah membuat cetakan (moulding) masing-masing panelnya, ada beberapa ide dalam membuat cetakan tetapi kemudahan dalam pembuatan panel maupun saat pelepasan panel dari moulding menjadi pertimbangan, dasar membuat cetakan dimulai dari cara kerja bekisting dan bekisting yang dijadikan model adalah bekisting balok pracetak dimana pada saat membuat balok pracetak terdapat satu sisi yang dibiarkan terbuka untuk memasukan beton segar dan memasukan penggetar supaya campuran beton bisa mengisi seluruh bagian dari cetakan sehingga tidak terjadi keropos. Terdapat keraguan kerapihan permukaan panel dengan model cetakan yang sudah dibuat karena memang bagian panel yang terekspose justru menjadi bagian panel yang tidak di cetak hal ini dikemukakan oleh Pak Nana “Ted kalau cetakannya begitu nanti bagian depan panel malah bisa ngak rapih karena tidak tercetak” saya jelaskan “Dengan desain cetaka...

Mini Seri Dibalik RISHA (5) – Si Bontot yang Tidak Terhindarkan

Gambar
Setelah detail desain bentuk dan penulangan panel P1 dan P2 selesai untuk mengkonstruksi menjadi bangunan tiga dimensi diperlukan komponen sebagai penyambung antara panel sebagai komponen struktur vertikal dan horisontal, komponen penyambung (joint) ini sebenarnya pada saat merancang portal sudah didesain yaitu dengan melakukan modifikasi terhadap panel P1 menjadi ukuran 30 x 30 cm2 tetapi tidak bisa digunakan untuk bangunan tiga dimensi sehingga memodifikasinya dengan menambahkan bentuk yang sama tegak lurus yang sudah ada untuk jelasnya dapat dilihat di gambar panel joint berikut. Setelah jadi sket gambar pernyataan Pak Nana yang saya ingat adalah “ Waduh bentuknya saja rumit bagaimana pendetailan tulangannya?” kemudian saya membuat sket penulangan setelah jadi saya tunjukan ke Pak Nana, beliau menyampaikan kalau sengkang di pojok L komponen joint seperti ini nanti mentok pada framenya kemudian Pak Nana mengubah tulangan sengkang menjadi bentuk menyerupai jambu air. Pada saat d...

Mini Seri Dibalik RISHA (4) – Lahirnya Panel Risha Setengah Restu

Gambar
Konsep yang sudah dirumuskan oleh Pak arief bahwa sistem struktur rumah instan harus terdiri dari sedikit mungkin model panel malah sebisa mungkin hanya terdiri satu model panel sangat dipengang teguh oleh kami terutama oleh Pak Nana, tetapi pada saat menjadikan panel P1 sebagai suatu sistem struktur 2 Dimensi (portal) tantangan berikutnya adalah bagaimana hal tersebut bisa terwujud. Kami sudah berusaha keras membuat berbagai simulasi sistem hasilnya tidak berhasil karena antara konsep satu panel selalu berbenturan dengan modular pada 2 dan 3 Dimensinya. Disaat saya sudah menyerah dan meyampaikan kita akan perlu menambah 2 model panel lagi untuk Risha Pak Nana masih belum menyerah, momen yang saya ingat saya berkata “Pak sampai botak juga tidak akan bisa kecuali kita tidak akan modular untuk ruang atau pakai cara tricky ada komponennya tetapi tidak disebut sebagai komponen”. Simulasi yang dilakukan termasuk diantaranya dengan mempertemukan sudut dalam panel P1 sebelah dalam sehingga ...

Mini Seri Dibalik RISHA (3) – Beradu tulangan Risha

Gambar
Setelah selesai membuat detail desain bentuk panel P1 atau panel 30, selanjutnya diskusi mengenai penulangan panelnya, sebagai leader Pak Nana mengusulkan dua model penulangan yaitu model ke-1 dengan tulangan frame 4  8 yang menyambung antar tulangan atas dan bawah pada arah memanjang frame dan kemudian dibuat tulangan frame arah melebar tersendiri dengan sengkang yang langsung menyambung dari frame sebelah kiri sampai frame sebelah kanan, akan lebih jelas dengan melihat gambar 1 dan 2, model ke-2 perbedaannya yaitu pada jumlah tulangan frame menjadi 2 tulangan bisa dilihat di gambar 3 dan 4. Melihat gambar kerja yang dibuat oleh Pak Wagino hasil sket Pak Nana saya melihat model penulangannya rumit dan terputus-putus tulangan utamanya sehingga kemudian saya mengajukan 1 model tambahan yaitu dengan ciri tulangan frame menerus mengikuti frame dengan jumlah tulangan 4  8 setelah berdiskusi panjang terkait kemudahan pelaksanaan, momen yang saya ingat Pak Nana pak Nana sempat memperta...

Mini Seri Dibalik RISHA (2) – Risha Panel P30 Seiring Bergabungnya Sang Master Drafter

Gambar
Kebiasaan Pak Nana pulang kantor malam hari menjadikan saya sebagai anggota tim mengikuti ritme kerja beliau dan pada saat teman-teman kantor beranjak pulang kami malah sedang asik-asiknya diskusi mengenai detail desain panel-panel Risha. Detail desain panel Risha yang pertama dihasilkan adalah panel ukuran 120 x 30 cm2 dengan frame tebal 10 cm lebar 6 cm dan tebal permukaan diluar area frame 2 cm, seperti pada gambar. Kesulitan dalam membuat gambar kerja dari ide dan sket yang sudah dihasilkan dari diskusi, mendorong kami mencari ahli menggambar dengan software, momen yang saya ingat Pak Nana menyampaikan “Ted kira-kira kalau kita ajak Pak Gino bergabung mau tidak ya? Karena tidak masuk kedalam SK tim kita” dan saya jawab “ kemungkinan besar mau pak karena Pak Wagino sebelumnya juga menjadi drafter kita, apalagi kalau ada honornya hehehehe….” kemudian Pak Nana mengajak Pak Wagino bergabung sebagai drafter sehingga selanjutnya kami bertiga hampir setiap hari lembur dalam membua...

Mini Seri Dibalik RISHA (1) – Rumah Instan itu adalah Risha

Gambar
Saya tidak ingat tepatnya tanggal berapa tetapi sekitar awal tahun 2004 ketika Pak Nana Staf Senior di Balai Struktur dan Konstruksi Bangunan menyampaikan kepada saya kalau beliau diajak Pak Arief Sabarudin menjadi ketua tim proyek penelitian bersama dengan topik rumah Instan dan kemudian Pak Nana juga menyampaikan mengajak saya untuk bergabung di proyek tersebut, menurut beliau penelitian yang akan dibuat masih sejenis dengan penelitian sebelumnya yang kami kerjakan tahun 2003 dengan judul Prepabrikasi Rumah yang menghasilkan panel pracetak yang berfungsi sebagai struktur maupun sekaligus dinding dengan ukuran 120 x 240 m2 dengan sekeliling panel dibingkai frame dan juga diberi frame melintang ditengah panel, sambungan antara panel dengan panel maupun sloof dilakukan dengan kombinasi antara sambungan kering berupa pengelasan dan sambungan basah berupa campuran grauting dipojok-pojok panel. Pada tanggal 19 Maret 2004 ditanda-tangani Surat Keputusan Pimbangpro Pengembangan Teknologi P...